apa faktor penyebab munculnya keragaman hayati di indonesia
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Jawaban:
Faktor penyebab munculnya keragaman hayati di Indonesia:
1. Iklim Tropis yang memungkinkan banyak spesies untuk berkembang
2. Letah geografis antara dua benua, sehingga memiliki speisies yang dipengaruhi kedua benua
3. Bentuk geografis berupa kepulauan, yang menimbulkan banyak spesies endemik.
Pembahasan:
Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari banyak spesies yang ada di Indonesia. Lembaga swadaya ProFauna mengestimasi ada 300 ribu spesies yang hidup di Indonesia, banyak diantaranya endemic atau hanya bisa ditemukan di Indonesia.
Faktor pertama yang menyebabkan tingginya keanekaragaman di Indonesia adalah lokasi di dekat Khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia beriklim Tropis, sehingga memiliki banyak wilayah hutan hujan Tropis.
Hutan hujan Tropis memiliki keanekaragaman tertinggi dari ekosistem lainya. Ini terlihat dari banyaknya satwa dan tanaman hutan yang dapat ditemukan di hutan hujan tropis. DI hutan hujan topis Kalimantan, misalnya, kita dapat menemukan orangutan Kalimantan, beruang matahari, bekantan, tupai terbang dan macan tutul. Tanaman di hutan hujan Kalimantan juga beragam seperti anggrek dan kantung semar serta beragam kayu hutan seperti meranti dan ulin.
Hutan hujan Tropis memiliki keanekaragaman ini karena curah hujan dan sinar matahari yang terdapat sepanjang tahun. Kondisi iklim ini membuat pertumbuhan tanaman tumbuh subur, dan menunjang keanekaragaman hewan yang dapat hidup di dalamnya.
Faktor berikutnya yang menyebabkan banyaknya spesies di Indonesia adalah lokasi Indonesia yang terletak di pertemuan dua benua, Asia dan Australia. Sehingga wilayah Indonesia bagian barat dipengaruhi oleh flora dan fauna Asia, sedangkan bagian timur dipengaruhi oleh flora dan fauna Australia.
Di bagian Indonesia barat (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan), binatang dan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh benua Asia. Binatang yang dominan adalah binatang mamalia besar yang juga ditemui di Asia seperti harimau, gajah, badak, binatang memamah biak seperi banteng dan kerbau, serta primata seperti kera, lutung dan makaka.
Di bagian timur, pengaruh yang terasa adalah pengaruh benua Australia dan ini paling terasa di pulau Papua dan pulau kecil sekitarnya. Di sini, kita bisa menemukan hewan mamalia bekantong atau marsupalia yang merupakan binatang khas Australia. Misalnya adalah kanguru pohon, kuskus dan bandikot. Hal ini terjadi karena Papua dan Australia merupakan bagian dari satu lempeng benua Australia. Sehingga binatang yang berevolusi di Australia juga terdapat kerabatnya di Papua.
Faktor ketiga yang menyebabkan banyaknya spesies di Indonesia adalah bentuk geografis Indonesia yang berupa kepulauan. Pulau-pulau ini membentuk habitat terisolir yang mendorong binatang dan tanaman untuk mengalami spesiasi atau membentuk spesies baru. Ini terjadi karena fenomena seleksi alam yang mendorong binatang dan tanaman untuk saling bersaing memperebutkan sumberdaya yang terbatas di pulau. Akibatnya muncullah spesies baru yang beradaptasi dengan kondisi lokal pulau tersebut yang terisolir.
Contoh dari spesiasi ini adalah spesiasi orangutan di Sumatra dan Kalimantan. Populasi kedua jenis orangutan di kedua pulau ini terpisah satu dengan yang lain. Akibatnya keduanya mengalami spesiasi dan membentuk dua spesies berbeda, orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orangutan Sumatera (Pongo abelii). Secara fisik perbedaan kedua spesies ini bisa dilihat dari bentuk pipi yang melebar di orangutan Sumatera yang tidak ditemui di orangutan Kalimantan. Warna bulu orangutan Sumatera juga lebih gelap dibandingkan warna bulu orangutan Kalimantan
Kode: 11.8.2
Kelas: XI
Mata Pelajaran: IPS/Geografi
Materi: Bab 2 - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Kata Kunci: Keragaman Hayati di Indonesia