terangkan secara singkat mulai dari proses di poklamirkannya proklamasi
IPS
irfanimardiah
Pertanyaan
terangkan secara singkat mulai dari proses di poklamirkannya proklamasi
1 Jawaban
-
1. Jawaban faturrizqy
Pada tanggal 14 Agustus 1945 jepang menyerah kepada sekutu.Tentara dan angkatan laut jepang masih berkuasa di Indonesia karena jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan sekutu.Sutan syahrir,Wikana,Darwis dan Chaerul Saleh mendengar kabar ia melalui radio BBC.Setelah mendengar desas-desus jepang bakal bertekuk lutut,golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Namun golongan tua tidak inin terburu-buru.Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.Kosultasi pun dilakukan dalam betuk rapat PPKI.Golongan muda tidak menyetujui rapa itu,mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh jepang.Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri,bukan pemberian Jepang.
.
Para pemuda pejuang,termasuk Chaerul saleh,Sukarni dan Wikana terbakar gelora kepahlawanannya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran.Pada dini hari 16 Agustus 1945,merekan bersama Shodanco Singgih,salah seorang anggota PETA,dan pemuda lain,mereka membawa soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan),dan Hatta ke Rengasdengklok,yang kemudian terkenal dengan peristiwa Rengasdengklok.Tujuannya agar Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.Disini mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap melawan Jepang,apapun resikonya.Di Jakarta Golongan muda,Wikana,dan golongan tua yaitu Mr.Ahmad Soebardjo melakukan perundingan.Mr.Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan di Jakarta,maka di utuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok.Mereka menjemput Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta kembali ke Jakarta.Mr.Ahmad Soebardji berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasika kemerdekaan.Setelah tiba di Jakarta,mereka pulang ke rumah masing-masing.Mengingat bahwa hotel Des Indes(sekarang kompleks pertokoan di harmoni)tidak dapat di gunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam,maka tawaran Laksana muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi)sebagai tempat rapat PPKI di terima oleh para tokoh Indonesia.
Malam harinya,soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.Mayor Jendral Moichiro Yamamoto,kepala Staf tentara ke XVI (Angkatan darat) yang menjadi kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Soekarno Hatta yang di antar oleh Tadashi Maeda dan memerintahkan agar mayor jendral Otoshi Nishimura,kepala departemen urusan umum pemerintahan militer Jepang,untuk menerima kedatangan rombongan tersebut.Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah di terima perintah dari Tokyo bahwa jepang harus mejaga status quo,tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah di janjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat,Vietnam.Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido,ingkar janji agar di kasihani oleh sekutu.Akhirnya Soekarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI,mungkin dengan cara pura-pura tidak tau.Melihat perdebatan yang panas itu Maeda diam-diam meninggalkan ruangan karena di peringatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokyo dan dia mematuhi sebagai perwira penghubung Angkatan laut (kaigun)di daerah angkatan darat(Rikugun) dia tidak punya wewnang memutuskan.
Setelah dari rumah Nishimura,Soekarno-Hatta menuju rumah laksamana Muda Maeda di iringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks proklamasi.Setelah menyapa soekarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura,Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya.Penysunan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno,M.Hatta,Ahmad Soebardjo dan di saksikan oleh Soekarni,B.M.Diah,Sudiro (Mbah) dan sayuti Melik.Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat Shigetada Nishijima seolah-olah ia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan meyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan Administratif.
Setelah konsep selesai di sepakati,Sayuti menyalin dan mengetik naskah tersebut dengan menggunakan mesin ketik yang di ambil dari kantor perwakilan AL jeman,milik mayor (laut) Dr.Hermanan Kendeler.Pada awalnya pembacaan proklamasi akan di lakukan di lapangan Ikada,namun berhubung alas an keamanan di pindahkan ke kediaman soekarno,Jalam Pengangsaan Timur 56.