menyentuh nenek kandung membatalkan wudhu ?

Menyentuh nenek kandung tidak termasuk hal yang membatalkan wudhu. Hal ini karena nenek kandung adalah termasuk orang tua kita dari jalur ibu yang berarti bahwa nenek kandung termasuk mahram kita.

Pembahasan

Menurut fikih mazhab Imam Syafi'i bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan mahram adalah termasuk pembatal wudhu. Dalam mazhab Syafi'i berikut adalah pembatal-pembatal wudhu:

1. Keluar sesuatu dari lubang kemaluan atau lubang dubur. Hal ini bisa berupa mengeluarkan angin dari dubur, buang air besar atau kecil.

2. TIdur yang menghilangkan kesadaran dan dalam keadaan berbaring. Ada pun tidur dalam keadaan duduk maka tidak membatalkan wudhu.

3. Hilang akal (gila).

4. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Mahram artinya orang-orang yang haram dinikahi, misalnya ibu kandung ke atas (kakek, nenek), anak-anak kandung sampai ke bawah (cucu, cicit), adik kandung, kakak kandung, paman-paman, bibi-bibi, saudara-saudara satu susuan.

5. Memegang kemaluan depan atau belakang, baik kemaluan sendiri atau orang lain, anak kecil, dewasa atau mayit. Memegang di sini dengan telapak tangan bagian dalam.

Ada perbedaan dalam keempat mazhab dalam hal bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan. Menurut mazhab Hanafi tidak membatalkan wudhu, menurut Maliki tidak batal bila tidak disertai dengan syahwat, menurut Hambali tidak batal bila tidak disertai syahwat dan batal bila disertai syahwat.

Semua mazhab tersebut benar karena masing-masing mempunyai dalil yang shahih, tinggal keyakinan masing-masing saja ingin memegang mazhab yang mana.

Pelajari lebih lanjut

• Materi tentang fikih dan contohnya https://brainly.co.id/tugas/23797302
• Materi tentang pengertian ushul fikih https://brainly.co.id/tugas/32937066
• Materi tentang wudhu https://brainly.co.id/tugas/10669275

Detail Jawaban

Kelas: 2

Mapel: 14

Bab: 6 - Ayo Berwudhu

Kode: 2.14.6

#AyoBelajar #SPJ2