kenapa kondisi keluarga yang harmonis bisa mencegah terjadinya kenakalan remaja?? #jawab_plis
Pertanyaan
#jawab_plis
1 Jawaban
-
1. Jawaban varlord
✎ Jawaban Pendek
Kondisi keluarga yang harmonis bisa mencegah terjadinya kenakalan remaja (atau Juvenile delinquency) keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang sifatnya primer dan juga fundamental dalam membentuk karakter masing masing anggotanya. Perkembangan anak anak yang meliputi keadaan emosional sosial, keadaan fisik dan keadaan intelektual akan tumbuh dan berkembang secara ideal dengan jiwa yang sehat jika berada dalam hubungan keluarga yang harmonis. Remaja dengan jasmani dan rohani yang sehat memiliki potensi yang kecil untuk melakukan prilaku menyimpang dalam kehidupan sosial.
✎ Jawaban Panjang
Dalam konteks perkembangan jiwa anak anak, terdapat periode periode kritis. Apabila periode periode kritis tersebut tidak dilalui dengan kondisi yang harmonis maka akan memicu timbulnya gejala gejala seperti ketegangan, kesulitan untuk menyesuaikan diri, sukar untuk mengadakan hubungan sosial, keterlambatan dan gejala gejala lainnya yang menandakan kegagalan sebagai seorang individu maupun sebagai makhluk sosial. Gejala gejala ini lah yang lazim kita sebut kenakalan.
Keluarga merupakan lingkungan sosial paling pertama bagi seorang anak. Kondisi keluarga tentu akan berpengaruh pada jasmani dan rohani. Keluarga lah tempat seorang anak belajar membangun kehidupan sosial dan tempat pertama ia menemukan jati dirinya. Keluarga adalah pelindung dan tempat mendapatkan kasih sayang. Sentuhan manusiawi ini akan membuat anak merasa aman dan terhindar dari rasa takut.
Keluarga juga adalah tempat seorang anak mendorong, mempelajari, menggali dan menghayati nilai nilai kemanusiaan, norma norma, religiusitas dan sebagainya. Semua yang ia dapatkan di keluarga adalah bekalnya untuk membangun hubungan sosial dengan lingkungan yang lebih luas. Jika pada tingkat keluarga ia tak belajar dengan cukup maka kecenderungan berprilaku menyimpang akan semakin besar.
Seorang peneliti bernama Gerald Patterson menemukan fakta bahwa kurangnya kasih sayang dalam keluarga menjadi pemicu kenakalan remaja. Lemahnya pengawasan orangtua, tidak efektifnya penerapan disiplin, perselisihan dan juga faktor genetik turut menjadi pemicu kenakalan tersebut, adapun faktor genetik ini menurut Gerald Patterson memilik persentase yang tak begitu besar ketimbang faktor pemicu lainnya dalam pranata keluarga.